Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 03:45:48【Kabar Kuliner】959 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. ANTARA/Andi Firdaus/aa.Jakarta (ANT

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyangakan perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 merupakan dampak dari siklus musiman, bukan karena penurunan daya beli masyarakat.
"Konsumsi rumah tangga itu kan juga salah satunya dipengaruhi oleh siklus musiman ya kan," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Amalia menjelaskan perlambatan tersebut terjadi karena pada kuartal III ngak terdapat periode libur panjang keagamaan seperti pada kuartal II yang diwarnai momentum Idul Fitri dan Idul Adha.
Menurutnya, kondisi itu memengaruhi aktivitas belanja dan perjalanan masyarakat yang biasanya meningkat pada masa libur panjang.
"Di kuartal ke-II kan banyak libur termasuk libur lebaran, Idul Adha, Idul Fitri yang panjang, itu kan membuat orang banyak spending dan juga banyak travelling," kata dia.
Dia menegaskan konsumsi rumah tangga pada kuartal III tetap solid meski mengalami perlambatan tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Terkait pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen pada kuartal III 2025, Amalia mengangakan hal tersebut didorong oleh ekspor yang tumbuh di atas 9 persen serta pengeluaran konsumsi pemerintah yang berbalik positif 5,49 persen setelah sempat terkontraksi pada kuartal II.
"Kan sudah 5,04 persen, pendorongnya salah satunya dari sisi pengeluaran itu kan ada ekspor yang tumbuh di atas 9 persen, bahkan pengeluaran konsumsi pemerintah sudah membalik positif dari kuartal II yang tumbuh negatif -1,38 persen di kuartal II di kuartal III ini sudah tumbuh positif 5,49 persen," kata dia.
Dari sisi produksi, industri pengolahan menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 5,54 persen.
Diketahui, BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,89 persen (year on year/yoy), ditopang oleh konsumsi untuk transportasi dan komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 6,41 persen.
Namun, apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi rumah tangga melambat baik secara tahunan (yoy) maupun kumulatif (ctc).
Pada periode yang sama tahun 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh masing-masing sebesar 4,97 persen (yoy) dan 4,96 persen (ctc), sementara pada triwulan III 2025 tumbuh 4,89 persen (yoy) dan 4,94 persen (ctc).
Secara kuartalan (qtq), konsumsi rumah tangga bahkan terkontraksi 0,56 persen pada triwulan III 2025, setelah pada triwulan II 2025 tumbuh 3,14 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengungkapkan, komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh melambat secara tahunan (yoy) termasuk makanan dan minuman selain restoran yang tumbuh 4,11 persen serta kesehatan dan pendidikan 4,06 persen.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang terkontraksi secara kuartalan (qtq) mencakup kelompok makanan dan minuman selain restoran, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, restoran dan hotel, serta kelompok lainnya.
Baca juga: Kemenkop-BPS sinkronisasi data desa guna KDMP, pengentasan kemiskinan
Baca juga: BPS sebut data kemiskinan dan pengangguran masih divalidasi
Suka(1)
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi
- BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
Resep Populer
Rekomendasi

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal